31 May 2014
Hudson Sidabutar **)
hudsonsidabutar@yahoo.com
ABSTRAK
Sekolah suatu organisasi belajar yang dirancang secara khusus untuk pengajaran yang
memiliki visi, misi dan tujuan. Organisasi belajar suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu
untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning)
sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon
beragam perubahan yang muncul. Kegagalan
sekolah sebagai organisasi belajar karena sekolah tidak melakukan pembelajaran mandiri, orangdidalam organisasi
tidak mengembangkankapasitasnya secara terus-menerus tidak mampu
beradaptasi dengan tantangan kemajuan zaman. Tujuan dari tulisan ini untuk mengukur
apakah sekolah yang sebagai objek sampel dari tulisan ini sudah menjadi organisasi pembelajaran. Metode
penelitian dilakukan dengan survey pada satu sekolah pada bulan April 2014. Instrument
yang digunakan berupa angket yang di adopsi dari buku Building the Learning Organization yang ditulis oleh Marquardt
(2002:237-241), ada lima komponen yaitu (1) dinamika pembelajaran yang
dilakukan, (2) transformasi organisasi (3)pemberdayaan warga sekolah (4)Manajemen
(5)Pengetahuan aplikasi teknologi
Dari hasil pengumpulan data maka diperoleh
bahwa dinamika pembelajaran yang dilakukan oleh individu, grup maupun
organisasi, disekolah jumlah skor 22
dari 40 skor maksimal atau 55 % , dengan rata-rat 2,2. Dengan demikian dinamika pembelajaran yang dilakukan sekolah
tersebut berada pada tingkatan moderat (sedang = 25%-50%). Pada bagian transformasi organisasi tersebut,
jumlah skor yang diperoleh 20 dari skor total 40 maksimal (50 %) skor rata-ratanya 2.0 artinya
transformasi organisasi yang ada di SMA tersebut dilaksanakan pada tingkatan
moderat (sedang = 25%-50%), Pada bagian
pemberdayaan warga sekolah tersebut, jumlah skor yang diperoleh 22 dari skor
total 40, artinya pemberdayaan warga sekolah di SMA adalah 55 %, skor rata-ratanya adalah 2.2, berarti
pelaksanaan subsistem pemberdayaan warga di SMA dilaksanakan pada tingkatan cukup besar
total (cukup Besar = 50% -75%). Pada bagian Manajemen Pengetahuan, skor yang
diperolah 20 dari skor total 40, artinya penerapan manajemen pengetahuan di
sekolah tersebut adalah 82.5%, skor
rata-ratanya adalah 2.0, hal ini berarti pelaksanaan subsistem knowledge (pengetahuan) di SMA berada pada tingkatan yang rendah. Pada
bagian aplikasi teknologi tersebut, skor yang diperoleh adalah 22 dari skor
total 40, atau sekitar 50 % pemanfaatan
teknologi yang diaplikasikan sekolah tersebut dalam proses pembelajaran
maupun administrasi, skor rata-ratanya adalah 2.2, berarti pelaksanaan subsistem teknologi di SMA berada dilaksanakan pada tingkatan cukup
besar total (cukup Besar = 50%-75%).
Secara keseluruhan dari lima bagian pengamatan jumlah 106 dari total skor 200,
maka penerapan sekolah terhadap organisisasi belajar hanya 53 %, yang artinya
bahwa pelaksanan sekolah sebagai organisasi belajar dilaksanakan pada tingkatan
cukup besar total (cukup Besar =
50%-75%).
30 May 2014
Anotasi Buku
Tugas Artikel
Tugas Artikel
08 May 2014
29 April 2014
Disusun Oleh :
Robby Rezeki
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JENJANG STUDI STRATA-3 (S3) ANGKATAN KE-III UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BEKERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEMESTER GASAL TA.2013/2014
28 April 2014
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER
(Characteristics Based)
By Tjut Ernidawati
(Characteristics Based)
By Tjut Ernidawati
Pembelajaran terkini adalah "activity based not material based". Proses pembelajaran ini akan lebih supported dengan pembelajaran multimedia. Pada pembelajaran English for Young Learnrs activity based adalah sangat tepat disejalankan dengan characteristics of children.
27 April 2014
Pengembangan model pembelajaran interaktif MIGAE
Penulis: Eva Betty SumanjuntakEva Betty |
1. Latar Belakang Masalah
Bahasa Inggeris merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di ikuti oleh setiap mahasiswa PGSD baik yang Reguler maupun ekstensi. Bobot mata kuliah ini 2 SKS pada semester genap. Salah satu kompetensi yang diharapkan dimilki oleh mahasiswa adalah mampu berbahasa Inggeris dengan menggunakan model pembelajaran interaktif MIGAI.
26 April 2014
APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN “OITUDIK EVA” DALAM PEMBELAJARAN
SISTEM SISKULASI DARAH PADA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN AUDIOVISUL
Matakuliah Fisiologi Hewan salah satu matakuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa pada program studi Pendidikan, salah satu materi kuliah yang disampaikan adalah tentang system sirkulasi darah, sub bagian struktur dan fungsi jantung. Penguasan dan pemahaman sub materi ini sangat penting dikuasai oleh mahasiswa sebagai calon guru yang akan mengajarkan kepada anak didik di Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengalaman penulis mengapu matakuliah Fisiologi Hewan, kecenderungan mahasiswa sulit memahami struktur dan fungsi jantung secara utuh, hal ini terlihat ketika mahasiswa dalam praktek mengajar, mahasiswa jarang memberikan suatu ilustrasi, maupun model pembelajaran dalam rancangan pembelajarannya.
PENERAPAN MODEL DDER (DIRECTION, DEMONSTRATION, EVALUATION, REMEDIATION) BERBASIS CBI MODEL TUTORIAL PADA PEMBELAJARAN FRUITY LOOPS STUDIO (FL STUDIO) DALAM MATA KULIAH KOMPUTER MUSIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNIMED
Oleh :
Danny Ivanno Ritonga
Subscribe to:
Posts
(Atom)
Author
- Bangun Napitupulu (1)
- Danny Ivanno Ritonga (1)
- Dwi Budiwiwaramulja (1)
- Eva Betty (1)
- Gulmah Sugiaharti (1)
- Hudson Sidabutar (2)
- Jainab (1)
- La Ane (1)
- Lamhot Sihombing (1)
- Parulian Sibuea (1)
- Resien (1)
- Robby Rezeki (1)
- Sanggup Barus (1)
- Sri Mutmainah (1)
- Sri Yunita (1)
- Sumarsono (1)
- Thamrin (2)
- Tjut Ernidawati (1)
- Uyuni Widiastuty (1)
TP UNJ-Unimed Angkatan 2013 . Powered by Blogger.